Rabu, 26 April 2017

pembuatan busi




BUSI

Gambar 1.1 Busi
          1.1     Pengertian Busi
Busi atau dalam bahasa Inggris disebut spark plug merupakan salah satu komponen didalam sistem pengapian pada mobil khususnya untuk motor bensin. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pada mesin diesel campuran udara dan bahan bakar terbakar karena adanya panas yang disebabkan oleh langkah kompresi. Sedangkan pada mesin bensin campuran udara dan bahan bakar dibakar oleh percikan bunga api pada busi.
Fungsi busi adalah untuk membakar bahan bakar yang telah di kompres atau telah di tekan oleh piston. Busi akan memercikan listrik yang akan membakar bahan bakar. Busi dihubungkan oleh kabel ke koil pengapian oleh kabel busi.


1.2     Proses Kerja
Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
            Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil.
1.3     Poses Pembuatan Busi
Bagian yang utama di buat pada bagian Busi adalah bagian keramiknya atau Isulato sebelum mengkilap seperti yang kita lihat sekarang ini bagian yang berwarna putih pada bagian busi itu. Berwarna doft terlihat seperti kapur yang dicetak sesuai konstruksi dan di open pada suhu tertentu agar menjadi keras.


Gambar 1.2 Proses Pembuatan Keramik / Isulator
Berikutnya membuat komponen pada bagian kepala / Thread yang mendukung terjadinya percikan api, namun belum di lengkapi dengan center elektroda.


Gambar 1.3 Thread yang Setengah Jadi dan Belum Ada Dratnya
lalu Thread yang setengah jadi tersebut di buat dratnya agar bisa masuk pada lubang busi pada mesin seperti gambar di bawah ini.


Gambar 1.4 Proses Pembuatan Drat Pada Thread
Sebelum di buat drat terlebih dahulu bagian atasnya di tambahkan denga komponen kecil yang di las bernama Ground elektroda  tengok gambar di bawah.

Gambar 1.5 Proses Ground Pengelasan Elektroda


Setelah semua bagian komponen-komponen tersebut telah jadi kemudian di jadikan satu sebagai keutuhan sebuah busi. Yaitu pemasangan terminal pada bagian pantat busi dan pemasang Thread pada bagian kepala  namun masih ada proses lagi.


Gambar 1.6  Proses Isulator, Thread dan Terminal Dijadikan Satu

Setelah semuanya terpasang langkah berikutnya di panaskan lagi dengan suhu tertentu untuk memberikan lapisan Hardener pada bagian terminal dan bagian Thread.


Gambar 1.7 Proses Hardener Terminal Busi dan Thread
Langkah terakhirnya adalah finising dan Quality Control mengecek celah busi sesuai dengan standar yang di tentukan oleh masing-masing manufacturing.

Gambar 1.8 Proses Quality Control




1.4     Bagian – Bagian Busi

Gambar 1.9 Bagian – Bagian Busi
1.    Terminal
Terminal berada di bagian atas busi (lihat gambar di atas), terminal berfungsi untuk menghubungkan busi dengan kabel busi.
2.    Insulator
Terbuat dari keramik atau bahan lain yang membungkus inti elektroda yang ada di dalamnya, insulator juga berfungsi sebagai isolator terhadap arus listrik yang mengalir di inti elektroda.
3.    Ribs
Ribs adalah lekak-lekuk (seperti sirip dalam blok mesin) yang berfungsi untuk menambah kemampuan insulator dari keramik. jika busi terdapat ribs maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh dan hambatan inti besi dan ground semakin besar sehinggga tegangan tidak melompat dari inti busi ke ground di sekitar busi berada.
4.    Insulator Tip
Insulator tip adalah ujung dari insulator. Insulator harus tahan terhadap temperatur yang tinggi. Rata-rata insulator tahan hingga 650 derajat celcius dan harus tahan dengan tegangan hingga 60.000 volt. Panjang pendeknya insulator tip tergantung jenis busi apakah busi panas atau busi dingin.
5.    Seal
Befungsi agar hasil pembakaran di ruang bakar tidak bocor dan keluar melalui ulir busi.
6.    Metal Case
Berfungsi untuk mengunci busi ke kepala silinder (cylinder head). Metal case juga berfungsi sebagai penghantar panas yang baik agar panas dari busi dapat di pindahkan ke tempat lain.
7.    Center Electrode
Inti elektroda terhubung ke terminal kepala busi melalui konektor internal yang terbungkus oleh keramik insulator (lihat gambar). Ujung elektroda biasanya terbuat dari campuran tembaga besi, nikel, chromium dan lain lain. Yang sering di gunakan adalah dari tembaga
8.    Side Elektroda
Elektroda samping atau ground terhubung dengan body atau bagian ground kendaraan bermotor.
1.5      Biaya Operasional

Gambar 1.10 Operasional Perusahaan Manufaktur
Istilah operasional sering digunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran outptut, baik yang berupa barang dan jasa. Secara umum operasional diartikan sebagai suatu usaha, kegiatan atau proses mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Menurut Jopie Jusuf (2008:33) yang dimaksud dengan Biaya Operasional adalah sebagai berikut: “Biaya Operasional adalah biaya yang terus dikeluarkan oleh entitas, yang tidak berhubungan dengan produk namun berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan sehari – hari”.








http://otorider.net/proses-pembuatan-busi-motor-terbaik/