TEKNIK PERAWATAN MESIN INDUSTRI
1.1 Pengertian
Perawatan (Maintenance)
Maintenance
atau pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan
awalnya. Maintenance
juga dilakukan untuk menjaga peralatan tetap berada dalam kondisi yang dapat
diterima oleh penggunanya.
1.2 Tujuan Perawatan Mesin
1. Untuk memperpanjang
umur atau masa pakai dari mesin.
2. Menjaga kualitas pada
tingkat yang tepat untuk memenuhi kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh produk itu
sendiri dan kegiatan produksi yang terganggu.
3. Untuk mencapai
tingkat biaya maintenance secara
efektif dan efisien keseluruhannya.
4. Untuk menjamin
keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
1.3 Keuntungan dari Perawatan yang baik.
1. Berkurangnya kemungkinan
terjadinya perbaikan darurat.
2. Kesiapan dan
kehandalan dapat lebih efisien.
3. Anggaran perawatan
dapat dikendalikan.
1.4 Perawatan Mesin Industri
Perawatan
di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung
suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat
industri harus mempunyai hal-hal berikut:
1.
Kualitas
baik.
2.
Harga
pantas.
3.
Di
produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
Oleh
karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja
setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan
penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan
terencana.
Secara
skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar 1.
Dibentuknya
bagian perawatan dalam suatu perusahaan industri dengan tujuan :
1. Agar mesin-mesin industri,
bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal.
2.
Untuk
menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang telah
ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Tujuan
utama perawatan:
1. Untuk memperpanjang umur
penggunaan asset.
2.
Untuk
menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat
diperoleh laba yang maksimum.
3.
Untuk menjamin kesiapan operasional dari
seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4.
Untuk menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan tersebut.
1.5 Bagan
Jenis Perawatan Mesin
Bentuk-bentuk
Perawatan :
1.
Perawatan Preventif (Preventive
Maintenance)
Adalah
pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,
atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif).
Ruang
lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan
penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar
dari kerusakan.
2.
Perawatan Korektif
Adalah
pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi
fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
Dalam
perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih
baik.
3.
Perawatan Berjalan
Dimana
pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan
bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus
beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4.
Perawatan Prediktif
Perawatan
prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan
prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang
canggih.
5.
Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown
Maintenance)
Pekerjaan
perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya.
6.
Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah
pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau
kerusakan yang tidak terduga.
1.6 Departemen
Organisasi dalam Perawatan Mesin
Konsep Dasar Organisasi
Departemen Perawatan
Beberapa konsep dasar organisasi
perawatan adalah :
a.
Adanya
pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari terjadinya tumpang
tindih dalam kekuasaan.
b.
Hubungan
vertikal antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah wewenang dan
tanggung jawab dibuat sedekat mungkin.
c.
Menentukan
jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang pengawas.
d.
Susunan
personil yang tepat dalam organisasi.
Prinsip-prinsip Organisasi
Departemen Perawatan
a.
Perencanaan organisasi yang logis
Bertujuan
untuk mencapai tujuan produksi :
1. Ongkos perawatan untuk setiap
unit produksi diusahakan serendah mungkin
2. Meminimumkan bahan sisa atau yang
tidak standar
3. Meminimumkan kerusakan peralatan
yang kritis
4. Menekan ongkos perawatan
peralatan yang non-kritis serendah mungkin
5. Memisahkan fungsi administratuf
dan penunjang teknik.
b.
Fasilitas yang memadai:
1. Kantor
: lokasi yang cocok, ruangan dan kondisi ntempat kerja yang baik.
2. Bengkel
: tempat pekerjaan, lokasi bangunan, ruangan dan peralatan.
3. Sarana
komunikasi : telepon, pesuruh dll.
c.
Supervisi yang efektif
Diperlukan
dalam mengelola pekerjaan, dimana :
1. Fungsi
dan tanggung jawab jelas
2. Waktu
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
3. Latihan
khusus untuk memenuhi kecakapan
4. Cara
untuk menilai hasil kerja
d. Sistem
dan kontrol yang efektif :
1. Jadwal
waktu pelaksanaan pekerjaan
2. Kualitas hasil pekerjaan perawatan
3. Ketelitian pekerjaan perawatan (tidak terjadi over maintenance)
4. Penampilan kerja tenaga perawatan
5. Biaya
perawatan.
Daftar Pustaka
http://deriz.weebly.com/uploads/1/7/8/4/1784763/metode_perawatan_mesin.docx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar